Cara kerja vacuum frying menjadi perbincangan menarik di dunia kuliner modern karena mampu menghasilkan camilan renyah namun tetap sehat. Teknik ini cocok untuk mengolah berbagai bahan makanan seperti buah, sayur, hingga umbi-umbian. Hasilnya? Tekstur ringan, warna alami, dan rendah minyak.
Cara kerja vacuum frying sangat berbeda dengan metode penggorengan konvensional yang membutuhkan suhu tinggi. Di sini, proses menggoreng dilakukan dalam tekanan rendah sehingga titik didih minyak menjadi lebih rendah. Inilah yang membuat bahan makanan tidak gosong atau kehilangan nutrisinya.
Vacuum frying telah banyak di terapkan oleh industri makanan ringan untuk menghasilkan produk berkualitas premium. Keripik apel, nangka, pisang, atau wortel yang diolah dengan teknik ini kini banyak di minati karena lebih sehat dan tetap enak. Penasaran gimana detail prosesnya?
Prinsip Dasar Vacuum Frying
Cara kerja vacuum frying berawal dari prinsip pengurangan tekanan udara di dalam alat penggoreng. Saat tekanan dalam ruang di goreng di turunkan, titik didih minyak juga ikut turun. Akibatnya, bahan makanan bisa matang sempurna tanpa harus terkena suhu tinggi seperti penggorengan biasa.
Dengan suhu sekitar 80–90°C, proses pemanasan terjadi lebih lembut. Ini membantu menjaga kualitas warna, rasa, serta kandungan gizi dari bahan yang digoreng. Hasilnya, camilan yang di hasilkan tetap gurih tanpa aroma gosong yang biasanya muncul pada metode deep frying.
Vacuum frying juga mencegah terjadinya oksidasi minyak yang berlebihan. Karena lingkungan tertutup dan rendah oksigen, minyak lebih stabil dan tidak cepat rusak. Ini membuat hasil akhir jadi lebih sehat, tahan lama, dan bebas dari bau tengik.
Proses Tahapan Vacuum Frying
Cara kerja vacuum frying di mulai dengan tahap persiapan bahan makanan yang akan di goreng. Bahan biasanya di kupas, di potong tipis, dan di keringkan terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air. Ini penting agar hasil keripik renyah dan tidak berminyak.
Selanjutnya, bahan di masukkan ke dalam ruang penggorengan (vacuum chamber) dan mesin akan mulai menciptakan tekanan vakum. Setelah tekanan mencapai level tertentu, minyak di panaskan hingga suhu rendah sekitar 80–90°C, kemudian bahan mulai di goreng.
Setelah matang, bahan diangkat dan dipindahkan ke ruang de-oiling atau pengering minyak. Proses ini menggunakan sentrifugal atau alat penyaring untuk menghilangkan sisa minyak dari permukaan keripik. Hasil akhirnya adalah keripik renyah, ringan, dan tidak berminyak.
Keunggulan dan Aplikasi Vacuum Frying
Cara kerja vacuum frying menawarkan banyak keunggulan, terutama dari sisi kesehatan. Dengan kandungan minyak yang lebih sedikit, camilan jadi lebih aman di konsumsi setiap hari. Sangat cocok untuk orang dengan gaya hidup sehat, anak-anak, hingga lansia.
Selain itu, teknik ini juga menjaga aroma alami dan warna bahan makanan. Misalnya, keripik apel akan tetap berwarna cerah dan tidak cokelat seperti di goreng biasa. Inilah yang membuat tampilannya lebih menarik dan meningkatkan nilai jual produk.
Vacuum frying kini banyak di gunakan dalam industri UMKM hingga skala pabrik besar. Produk hasil vacuum frying juga mulai merambah pasar ekspor karena kualitas dan daya tahan simpannya. Jadi, selain untuk konsumsi pribadi, teknik ini juga menjanjikan peluang bisnis yang besar.
Kesimpulan
Cara kerja vacuum frying memang terbilang lebih rumit daripada menggoreng biasa, tapi hasilnya sangat sepadan. Teknik ini memungkinkan kita menikmati keripik yang tetap renyah dan lezat, tanpa harus khawatir soal minyak berlebih atau gizi yang hilang.
Dengan pengolahan suhu rendah dan tekanan rendah, vacuum frying menjaga nutrisi, rasa, dan penampilan makanan lebih baik. Buat kamu yang suka ngemil tapi tetap ingin sehat, produk vacuum frying jelas bisa jadi pilihan utama.