Cara mengawetkan rumput pakan kambing dengan baik dan benar agar tetap tersedia di saat musim kemarau, ketersediaan pakan sering terganggu karena faktor cuaca. Agar pakan ternak kambing anda dapat tersedia pada saat kemarau simak artikel ini dengan baik-baik !

Cara Mengawetkan Rumput Pakan Kambing

Cara Mengawetkan Rumput Pakan Kambing

Berikut cara yang dapat dimanfaat untuk mengawetkan pakan hewan tenak anda.

1. Cara Mengawetkan Pakan Kambing Pembuatan Silase

Dengan pembuatan silase dapat menghasilkan rumput yang tetap segar yang telah mengalami proses insilase (fermentasi) oleh bakteri asam laktat dalam suasana asam dan anaerob. Teknik silase juga bisa kita sebut makanan ternak yang memiliki kadar air tinggi dengan melalui proses fermentasi lalu bantuan jasad renik.

Proses tersebut bisa kita lakukan dalam kondisi anaerob atau tanpa oksigen, baik dengan penambahan atau tanpa penambahan pengawet. Secara prinsip, pembuatan pakan ternak dalam bentuk silase sama seperti proses fermentasi pada umumnya.

Selain bahan baku, dalam pembuatan silo jugamembutuhkan tempat atau wadah yang bisa kita sebut silo. Sebelum kita berikan kepada hewan ternak, silase harus “kita erami” dengan waktu pemeraman mencapai tiga minggu. Barulah setelah itu silase dapat kita buka,panen,dan kita berikan pada ternak.

Prinsip Pembuatan Silase

  • Pemadatan bahan silase (hijauan) yang telah sudah tercacah dengan cara kita tekan, baik dengan menggunakan alat atau kita injak-injak sehingga udara sekecil mungkin (minimal).
  • Tempat penyimpanan (silo) jangan ada kebocoran dan harus tertutup rapat dengan pemberat. Pembentukan suasana asam dengan cara penambahan bahan pengawet atau bahan imbuhan (additil) secara langsung dan tidak langsung.

2. Cara Mengawetkan Pakan Kambing Pembuatan Hay

Rumput kering atau hay merupakan rumput pakan yang pada umumnya berasal dari rerumputan atau kekacangan, yang sengaja kita kurangi kadar airnya untuk cadangan pakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.

Rumput yang telah terpotong segera kita keringkan hingga kadar airnya tinggial 10-20% saja. Semakin rendah kadar airnya, semakin baik pula kualitas hay yang kita hasilkan, karena dengan kadar air yang rendah, tidak ada lagi terjadi respirasi, fermentasi dan tumbuhnya jamur sehingga hijauan kering menjadi tahan lama.

Syarat hijauan bisa dibuat untuk hay yakni berasal dari tanaman yang belum terlalu tua, kandungan karbohidrat mudah larut masih tinggi, kandungan protein sedang sampai tinggi, dan tidak banyak tercampur dengan hijuan yang tidak dikehendaki.

Tujuan Pembuatan Hay

Tujuan pembuatan hay adalah untuk memanen rumput pada umur optimum. Yakni pada saat rumput menjelang berbunga agar dapat kita peroleh nutrisi optimal,memanen hijauan pakan yang melimpah untuk persediaan pakan pada saat musim paceklik pakan dan mengawetkan hijauan dengan cara menurunkan kadar airnya.

Hijauan yang akan kita jadikan hay ,kita potong-potong pada saat sebelum berbunga sehingga kandungan nutrisi masih tinggi. Pada ternak ruminansia, hay di gunakan sebagai pakan penting untuk sumber energi (jika hay berasal dari rerumputan, dan juga protein (jika hay berasal dari tanaman bebijian).

Agar hay dapat lebih awet di simpan, perlu di beri pengawet. Adapun macam-macam pengawet yang dapat di pakai antara lain garam dapur (Nacl), asam propionic, dan amonia cair. Garam sebagai pengawet di berikan 1-2% akan dapat mencegah timbulnya panas karena kandungan uap air,dan  juga dapat mengontrol aktivitas mikroba.

Kesimpulan

  • Mengawetkan rumput pakan kambing sangat krusial untuk menjaga ketersediaan pakan berkualitas, terutama saat musim hujan atau saat rumput segar sulit didapat. Terdapat beberapa metode efektif, seperti fermentasi (silase), pengeringan (hay), dan pengawetan dengan garam, yang dapat di pilih sesuai kebutuhan dan kondisi. Dengan teknik pengawetan yang tepat, kandungan nutrisi dalam rumput dapat terjaga, memastikan kambing tetap sehat dan produktif.
  • Proses pengawetan rumput pakan akan lebih cepat dan efisien, mengurangi waktu persiapan dan memungkinkan peternak untuk fokus pada kegiatan lainnya. Potongan rumput yang seragam meningkatkan palatabilitas dan membantu menjaga kandungan nutrisi selama proses pengawetan, baik itu silase atau hay. Mesin chopper rumput juga membantu memanfaatkan semua bagian rumput, mengurangi limbah pertanian dan memastikan tidak ada sumber daya yang terbuang.